Cara Mengupas Bawang Tanpa Bikin Mata Pedih

mengupas bawang

Cara Mengupas Bawang Tanpa Bikin Mata Pedih adalah trik dapur yang wajib diketahui siapa pun yang sering memasak. Anda bisa mencegah mata perih dengan mendinginkan bawang terlebih dahulu atau memakai pisau yang tajam saat mengupasnya. Dengan langkah sederhana ini, proses memasak jadi lebih nyaman tanpa harus meneteskan air mata di dapur.

Selain Cara Mengupas Bawang Tanpa Bikin Mata Pedih, penting juga mengetahui cara cepat mengupas bawang agar lebih efisien. Merendam bawang sebentar dalam air hangat atau menekannya ringan bisa membuat proses pengupasan lebih cepat. Untuk kebutuhan besar, bisa juga menggunakan mesin pengupas bawang  ini sangat membantu karena mampu mengupas banyak bawang tanpa repot dan tanpa rasa perih.

Penyebab Mata Perih Saat Kupas Bawang

mengupas bawang

Banyak orang mengalami mata perih dan berair saat memotong bawang merah atau bawang bombay. Meski terasa sepele, kondisi ini sebenarnya merupakan reaksi kimia alami yang terjadi antara senyawa di dalam bawang dan permukaan mata. Ketika kita mengupas atau memotong bawang, sel-sel bawang yang rusak akan melepaskan enzim bernama alliinase.

Enzim ini bereaksi dengan senyawa sulfur yang juga ada di dalam bawang dan menghasilkan zat bernama Sin propanethial S-oxides sebuah gas iritan yang mudah menguap. Gas ini menguap ke udara dan langsung menuju mata, lalu bereaksi dengan lapisan air mata di permukaan mata, membentuk asam sulfur ringan.

Inilah yang memicu sensasi perih, panas, hingga menyebabkan mata berair secara refleks sebagai usaha alami tubuh untuk membilas zat iritan tersebut. Semakin tajam bawang dan semakin lama proses pemotongan, maka semakin banyak zat tersebut yang dilepaskan. Itulah sebabnya, orang yang sering mengupas bawang dalam jumlah banyak seperti  tukang catering, atau ibu rumah tangga sangat akrab dengan rasa perih ini.

Cara Cepat Mengupas Bawang Tanpa Mata Perih

mengupas bawang

Tak banyak yang menyadari bahwa proses mengupas bawang sebenarnya dapat dioptimalkan, bukan hanya untuk menghemat waktu, tetapi juga untuk mengurangi risiko iritasi mata. Dalam kegiatan dapur sehari-hari, hal sederhana seperti ini sering terabaikan, padahal dampak langsung pada kenyamanan dan efisiensi kerja.

1. Dinginkan Bawang

Mendinginkan bawang di kulkas selama 15–30 menit memperlambat pelepasan enzim dan senyawa sulfur yang menyebabkan mata perih. Dengan menurunkan suhu, proses kimia yang menghasilkan uap menyengat melambat, membuat kegiatan mengupas bawang lebih nyaman.

2. Gunakan Pisau Tajam

Dengan pisau tajam, jumlah uap bawang yang terlepas jadi lebih sedikit, sehingga mata tidak mudah perih saat mengupasnya. Gunakan teknik tepat dan alat bantu untuk mengupas bawang tanpa bikin mata perih, agar Anda memasak lebih cepat dan nyaman. Sebaliknya, pisau tumpul akan menghancurkan lebih banyak sel dan mempercepat keluarnya uap yang menyebabkan mata perih.

3. Kupas di Bawah Air Mengalir

Mengupas bawang di bawah air mengalir dapat membantu mengurangi uap senyawa sulfur yang menyebabkan mata perih. Air mengalir menghalangi gas dari bawang agar tidak menyebar ke udara dan mengenai mata. Selain mempercepat proses, air membantu melunakkan kulit bawang dan membersihkannya dalam waktu bersamaan.

4. Gunakan Pelindung Mata

Menggunakan pelindung mata saat mengupas bawang adalah cara efektif untuk mencegah iritasi akibat uap yang mengandung senyawa sulfur. Pelindung mata bening dapat membentuk penghalang fisik antara mata dan gas bawang, sehingga uap tidak langsung mengiritasi. Metode ini sangat berguna bagi yang memiliki mata sensitif atau sering memasak dalam jumlah banyak.

5. Gunakan Alat atau Mesin Pengupas Bawang

Penggunaan alat sederhana seperti pengupas bawang mempercepat proses, sementara mesin dapat mengupas bawang dengan cepat tanpa kontak langsung. Selain efisien, penggunaan mesin pengupas bawang juga membantu mengurangi paparan uap bawang yang menyebabkan mata perih, menjadikannya pilihan ideal bagi usaha kuliner atau dapur komersial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *