Proses pengeringan buah dan sayur umumnya diawali dengan tahap persiapan. Pertama, bahan dicuci bersih lalu diiris tipis dengan ukuran yang merata supaya lebih cepat kering. Setelah itu, buah atau sayur bisa direndam sebentar dalam larutan asam askorbat atau asam sitrat. Tujuannya untuk menjaga warna tetap segar dan menarik meski sudah melalui proses pengeringan.
Bahan dikeringkan menggunakan dehydrator atau mesin pengering makanan. Buah dan sayur ditata dalam satu lapisan di atas nampan agar sirkulasi udara lancar. Sesekali nampan diputar supaya keringnya merata. Proses ini dilakukan sampai teksturnya sesuai: sayuran biasanya jadi keras dan rapuh, sedangkan buah tetap agak lentur dengan permukaan kasar tanpa ada kantong air.
Langkah-langkah Pengeringan Buah dan Sayur dengan Mesin
1. Persiapan Buah dan Sayur untuk di Keringkan
- Usahakan menggunaka buah dan sayur yang sudah matang, tidak busuk, bebas noda, dan tidak berjamur supaya hasilnya maksimal.
- Pastikan juga semua kotoran, pestisida, dan debu hilang dari permukaan bahan.
- Potong bahan- bahan tersebut dengan ketebalan seragam sekitar 0,5 cm agar pengeringan cepat dan rata.
- Untuk menjaga warna tetap cerah, rendam irisan buah dalam larutan asam askorbat atau asam sitrat sebelum proses pengeringan.
2. Proses Pengeringan Buah dan sayur
- susun irisan buah atau sayur dalam satu lapisan, jangan saling tumpang tindih.
- Pilih metode:
- Dehidrator: atur suhu sekitar 60°C sesuai petunjuk alat.
- Oven: panaskan 60–66°C dan biarkan pintu sedikit terbuka agar uap keluar.
- Sinar matahari: jemur di tempat kering dan berventilasi baik.
- balik atau putar sesekali supaya kering merata. Di tahap akhir, proses biasanya lebih cepat, jadi periksa lebih sering.
3. Menentukan Tingkat Kekeringan
- Sayuran akan kita anggap kering jika teksturnya keras atau rapuh. Contoh, wortel kering akan mudah hancur saat tertekan.
- Buah yang sudah kering jika terasa lentur, bertekstur agak kasar, dan tidak ada kantong air di dalamnya.
4. Proses Penyimpanan Buah dan Sayur yang Sudah Kering
Setelah bahan benar-benar dingin, simpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari. Cara ini membantu buah dan sayur kering tetap awet lebih lama.
Baca Juga: Pengering Makanan Hasil Maksimal
Manfaatnya Apa Sih dari Pengeringan Makanan Ini?
1. Memperpanjang Masa Simpan
Dengan mengurangi kadar air, proses pengeringan mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Buah pun jadi lebih awet, bisa di simpan lebih lama tanpa cepat rusak, dan kualitasnya tetap terjaga.
2. Mempertahankan Nutrisi
Jika melakukannya dengan benar, pengeringan tetap menjaga kandungan gizi dalam buah, seperti vitamin, serat, dan mineral. Inilah yang membuat buah kering sangat cocok jadi camilan sehat, praktis, dan bisa di nikmati kapan saja.
3. Mengurangi Risiko Pembusukan
Air adalah salah satu penyebab utama pembusukan. Saat kadar air berkurang, risiko buah cepat busuk bisa terhambat. Cara ini sangat membantu agar hasil panen berlimpah tidak terbuang sia-sia.
4. Mempermudah Distribusi dan Penyimpanan
Buah kering jadi lebih ringan, mudah dibawa, ringkas, dan bisa disimpan tanpa memakan banyak ruang, cocok untuk camilan sehat kapan saja. Penyimpanannya pun lebih sederhana, bahkan tanpa harus menggunakan pendingin, sehingga praktis untuk distribusi maupun stok jangka panjang.
Kesimpulan
Proses pengeringan buah dan sayur ternyata nggak ribet, asal ngelakuinya dengan langkah yang benar. Mulai dari memilih bahan segar, mencuci bersih, mengiris tipis, sampai merendam dengan larutan asam askorbat atau sitrat biar warnanya tetap cantik. Lalu mengeringkannya pakai sinar matahari, oven, atau mesin khusus, hasilnya bisa awet, bergizi, dan tetap enak.
Selain bikin masa simpan lebih panjang, pengeringan juga menjaga nutrisi, mencegah pembusukan, dan bikin buah serta sayur lebih gampang di simpan maupun di bawa ke mana-mana. Jadi, kalau mau produk olahan yang praktis, sehat, dan punya nilai tambah, pakai pengering makanan hasil maksimal bisa jadi pilihan tepat untuk menjaga kualitas buah dan sayuran kamu.
