Kewajiban seorang musilim yang memiliki cukup harta adalah dengan meembayar zakat. Selain zakat fitrah, ada pula zakat mal yang dikeluarkan dari harta tertentu. Mengetahui cara penyaluran zakat mal sangat penting agar zakat yang kita keluarkan benar-benar bermanfaat dan sampai kepada mereka yang berhak.
Artikel ini membahas pengertian zakat mal, cara menyalurkannya dengan benar, hingga pentingnya mengetahui cara menghitung zakat mal agar kewajiban ini terpenuhi sesuai tuntunan agama.
Pengertian Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan seperti emas, perak, uang tunai, hasil perdagangan, investasi, hingga hasil pertanian, setelah memenuhi dua syarat utama:
Nishab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakati.
Haul, yakni harta telah dimiliki selama satu tahun penuh.
Kadar zakat mal umumnya 2,5% dari total harta yang memenuhi kedua syarat tersebut. Tujuan zakat mal bukan hanya ibadah, tetapi juga membersihkan harta dari hak orang lain dan membantu pemerataan kesejahteraan.
Cara Menghitung Zakat Mal
Sebelum menyalurkan, kita harus mengetahui cara menghitung zakat mal dengan benar. Prinsip perhitungannya sederhana:
Nishab emas: 85 gram emas.
Misal harga emas Rp1 juta per gram, maka nishabnya Rp85 juta.
Jika seseorang memiliki tabungan Rp100 juta selama satu tahun, zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% × Rp100 juta = Rp2,5 juta.
Perhitungan ini juga berlaku untuk harta lain seperti hasil perdagangan atau investasi, dengan ketentuan yang sesuai jenisnya. Dengan menghitung dengan tepat, zakat yang disalurkan akan sesuai dengan ketentuan syariat.
Golongan yang Berhak Menerima Zakat Mal
Penyaluran zakat harus tepat sasaran. Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 60 menyebutkan delapan golongan yang berhak menerima zakat mal, yaitu:
- Fakir – Orang yang hampir tidak memiliki harta dan penghasilan.
- Miskin – Memiliki penghasilan namun tidak mencukupi kebutuhan pokok.
- Amil Zakat – Petugas atau lembaga resmi pengelola zakat.
- Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan memerlukan dukungan.
- Riqab – Hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri (termasuk konteks modern seperti korban perbudakan).
- Gharim – Orang berutang karena kebutuhan mendesak.
- Fisabilillah – Mereka yang berjuang di jalan Allah, termasuk kegiatan dakwah atau kemanusiaan.
- Ibnu Sabil – Musafir atau orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.
- Memahami kelompok penerima ini menjadi kunci agar zakat benar-benar memberikan dampak positif.
Cara Penyaluran Zakat Mal
Ada beberapa langkah penting dalam cara penyaluran zakat mal agar zakat yang kita keluarkan tepat guna:
Menghitung Zakat Secara Tepat
Pastikan jumlah zakat sudah dihitung dengan benar sesuai kadar 2,5% atau ketentuan khusus lainnya.
Menentukan Waktu yang Tepat
Zakat mal dapat dikeluarkan kapan saja setelah harta mencapai nishab dan haul. Jangan menunda agar hak mustahik (penerima zakat) tidak tertahan.
Menyalurkan Melalui Lembaga Resmi
Menggunakan layanan Badan Amil Zakat (BAZNAS) atau lembaga zakat terpercaya membantu memastikan dana sampai ke penerima sesuai syariat. Lembaga ini memiliki sistem pendataan yang jelas.
Menyalurkan Secara Langsung
Jika ingin menyalurkan sendiri, pastikan penerima termasuk delapan golongan yang berhak. Penyaluran langsung memungkinkan kita melihat manfaatnya secara nyata, tetapi memerlukan ketelitian agar tidak salah sasaran.
Mengikuti Program Pemberdayaan
Beberapa lembaga zakat menyalurkan dana tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga program pemberdayaan seperti modal usaha, pendidikan, atau kesehatan. Ini dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Manfaat Penyaluran Zakat Mal yang Tepat
Menyalurkan zakat mal dengan benar membawa banyak kebaikan:
- Menyucikan Harta: Zakat membersihkan harta dari hak orang lain dan membawa keberkahan.
- Mengurangi Kesenjangan Sosial: Penyaluran zakat membantu pemerataan ekonomi dan menekan kemiskinan.
- Mendukung Pemberdayaan Umat: Dana zakat yang dikelola baik dapat menjadi modal usaha produktif bagi penerima.
Hikmah Spiritual
Selain manfaat sosial, zakat mal menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Dengan menyalurkan zakat, kita diajak untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga kesejahteraan orang lain. Ini sejalan dengan semangat persaudaraan dan keadilan dalam Islam.
Kesimpulan
Mengetahui cara penyaluran zakat mal sangat penting agar kewajiban ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar bermanfaat. Jangan lupa memahami cara menghitung zakat mal agar jumlah yang dikeluarkan sesuai syariat. Dengan menyalurkan zakat mal melalui jalur yang tepat, kita tidak hanya menunaikan perintah Allah, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan keadilan sosial, memberdayakan masyarakat, dan membawa keberkahan bagi harta yang kita miliki.
